Jumat, 29 Maret 2019

               DAK KERATON ( Ceiling Brick )


Jaman Sekarang ini bahan bangunan semakin beragam.Mulai dari pengganti bata dengan menggunakan hebel atau plat lantai diganti menggunakan penutup yang berbahan ringan/panel serta untuk atap yang tidak lagi menggunakan kayu sebagai kuda - kuda melainkan menggunakan metal.
Dikarenakan makin sempitnya lahan permukiman di perkotaan dan mahalnya harga tanah yang sudah tidak lagi bisa di jangkau oleh banyak masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan pembangunan bertingkat secara vertikal atau dengan kata lain memaksa masyarat untuk memilih membangun bangunan bertingkat, baik itu residensial ataupun komersial. Untuk mendirikan bangunan bertingkat kita membutuhkan plat lantai ( Dak Lantai ) yang memang sudah mutlak dilakukan untuk membangun bangunan bertingkat. Seiring berjalannya waktu berbagai jenis material/bahan bangunan sudah digunakan untuk membuat dak lantai dari mulai dengan cara membuat anyaman besi dan di lapisi oleh adukan beton atau yang sering kita sebut Dak Beton hingga yang jaman sekarang ini digunakan Panel Beton Susun. Namun karena semakin mahalnya harga material dan tingginya Upah pekerja hal ini mendorong munculnya teknologi material baru yang lebih ekonomis. Yaitu Keramik Komposit ( Dak Kraton )
DAK KERATON adalah Dak Keramik Komposit Beton. Bahan material ini lahir atas kerjasama beberapa Negara di Eropa yang kemudian teknologi ini dibawa ke Indonesia melalui proyek bantuan teknis pembangunan industri bahan bangunan yang diawasi oleh UNIDO/UNDP (PBB Project INS/74/034). Pada proyek penelitian yang berlangsung sekitar tahun 1977, bahan material ini diteliti penggunaannya pada sebuah rumah contoh di Puslitbangkim Cipta Karya Pekerjaan Umum
Aplikasi material pada penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari Ir. Emon Sulaiman (Alm) dan Nasan Subagia. Kemudian dikembangkan lagi dengan modifikasi modem oleh Ir. Judadi dan Dipl.Ing Yudiro pada tahun 1984. Setelah itu pada tahun 1990 dikembangkan lagi mofikasinya oleh Ir. Bambang Mursodo
Material ini merupakan hasil pengembangan dari Ir. Emon Sulaiman (Alm) dan Nasan Subagia (alm). Kemudian dikembangkan lagi dengan modifikasi modem oleh Ir. Judadi dan Dipl.Ing Yudiro pada tahun 1984. Setelah itu pada tahun 1990 dikembangkan lagi mofikasinya oleh Ir. Bambang Mursodo

  • -Dak Keraton
  • -Keramik Komposit Beton
  • -Dak Lantai Keraton
  • -Keramik Beton
  • -Membuat Pelat Lantai Praktis Hemat

Keramik komposit beton atau KERATON dan mempunyai banyak nama dagang DAK BETON KERATON atau DAK KERATON atau BATA KERATON dan lain-lain sebenarnya merupakan pelat rusuk. Bentuk dan bahan pembuat keraton menyerupai balok bata, tetapi bagian tengahnya berlubang-lubang. Lubang ini bukanlah sembarang lubang, melainkan konstruksi yang sudah dihitung dengan tepat, sehingga membuat bahan ini kuat digunakan sebagai pelat lantai. Keraton yang baik adalah campuran tanah liat yang dipanasi sampai diatas 1000 derajat celcius.
Keberadaan lubang atau rongga ternyata dapat mengurangi berat keraton dibanding beton masif konvesional. Selain itu, penggunaan keraton juga dapat menghemat besi beton hingga 70%, jika pemasangannya menggunakan teknik pelat satu arah /one way slab. Dengan demikian konstruksi keraton merupakan struktur pelat lantai bangunan bertingkat yang efisien, praktis dan ekonomis.

BERIKUT INI TABEL PERBANDINGAN DAK KERATON

KEUNTUNGAN MEMAKAI DAK BETON KERATON
(KERAMIK KOMPOSIT BETON) 

  • Keraton (Keramik Komposit Beton) dapat menahan beban hingga 750Kg/m, kekuatannya relative sama dengan pelat lantai konvensional
  • Proses pengerjaannya lebih cepat
  • Lebih hemat karena penghematan tenaga kerja dan waktu
  • Lebih efisien karena dapat dikerjakan secara bersamaan dengan perkerjaan yang lain di lantai bawah atau pun dibagian atasnya
  • Lebih murah disbanding plat beton konvensional biasa
  • Lebih ringan sehingga mengurangi beban bangunan
  • Tidak banyak memerlukan Scafolding/kayu stagger (penyangga cetakan pelat beton)
  • Bisa sebagai peredam panas dan suara, karena ada rongga udara
  • Tidak bocor, jika gunakan sebagai atap
  • Bisa sebagai elemen estetika/artistic untuk lantai dibawahnya, jika tanpa di tutup plafon.

KEKUATAN DAK KERATON

Mengenai Kekuatannya dak Keraton pun tidak kalah dengan dak konvensional ataupun dak komposit ( Bondek ) berikut ini tabel kekuatannya :

Dak Keraton (Keramik Komposit Beton) ini telah di uji oleh Pusat Penelitian Teknologi Permukiman Badan Litbang Permukiman dan Prasarana Wilayah, Bandung. Peneliti Suwandojo Siddiq, DE Eng. (Peneliti senior di bidang Struktur-Bangunan dan Teknologi gempa)

TELAH DI SAHKAN OLEH DIRJEN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

  • Kekuatan material sudah diuji di laboratorium yang mendapat bahwa keraton akan melendut pada beban diatas 900 kg/m2 dengan bentang 2,5 meter
  • Bobot ringan membuat struktur ini aman sebagai struktur tahan gempa
  • Keberadaan Rongga di dalam KERATON (Keramik Komposit Beton) akan memudahkan kita untuk menangkap “signal” bila pelat/dak beton itu akan runtuh.

CARA PEMASANGAN DAK KERATON 

  • Sebelum keramik dirangkai dalam satu rangkaian memanjang, dianjurkan seluruh KERATON direndam ke dalam air sampai benar-benar jenuh air (± 15menit).

  • Aturlah KERATON ke arah memanjang sepanjang bentangan maksimal 4meter, dalam posisi keramik.

  • Pasang 2 batang besi diameter 10 panjang 4 meter lebih pada cekungan bagian atas, dan diameter 8 pada cekungan bagian samping bawah. kemudian cekungan diplester dengan adukan 1 semen : 3 pasir sehingga besi tertanam dalam coran. kemudian tunggu sampai 7 hari untuk pengerasan coran. atau 4 hari jika adukan coran ditambah cairan kimia pengeras coran. usahakan susunan keraton selalu dalam keadaan lembab dengan menyiramnya setiap hari. 

  • Sambil menunggu, anda bisa memasang pasangan bata dan rangkaian besi ring balok.

  • Diamkan dulu ± 2 hari hingga mencapai pengerasan maksimum. Usahakan rangkaian KERATON selalu dalam keadaan lembab (disiram-siram setiap hari).

  • Setelah 2 hari didiamkan, maka rangkaian dibalik dan siap dinaikkan satu persatu dan rapatkan dengan kedua ujungnya, pada ring balok yang tersedia.Sisi-sisi rangakaian diisi dengan adukan cor (1:2:3) hingga 1-3 cm diataspermukaan DAK BETON KERATON

  • Seminggu setelah pengecoran lantai kerja, maka lantai/ubin keramik atau marmer dapat dipasang, begitu pula dengan pemasangan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar